Fungsi Circuit Breaker dan Tipe-Tipenya.

Pada sebuah rangkaian kelistrikan di dalamnya harus terdapat komponen pengaman yang berfungsi untuk mencegah kerusakan pada rangkaian dan komponen kelistrikan bila terjadi hubungan pendek atau konslet.

Sistem pengaman rangkaian kelistrikan terdapat bermacam-macam, salah satunya adalah Circuit breaker.

Circuit breaker digunakan dalam sebuah rangkaian kelistrikan sebagai pengganti komponen sekering yang berfungsi untuk melindungi kesulitan pengiriman arus dalam sirkuit rangkaian seperti pada power windows dan sirkuit heater (pemanas).

Tipe circuit brekaer dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu tipe manual reset type mechanical, tipe automatic resetting type mechanical, serta tipe automatically reset solid state type.
Pada circuit breaker tipe manual reset type mechanical dan tipe automatic resetting type mechanical, prinsip dasarnya terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang terdapat dua terminal pada ujungnya yang saling berhubungan (bersentuhan). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :

Cara kerja :
Bila terdapat arus berlebihan mengalir melalui circuit breaker ini maka akan membuat bimetal menjadi panas. Panas pada bimetal ini akan membuat bimetal memuai sehingga lempengan bimetal ini akan membengkok. Karena lempengan ini membengkok maka hubungan pada kedua terminal pada bimetal akan membuka dan arus akan berhenti mengalir (putus).

Tipe penyetelan
Komponen circuit breaker juga dapat disetel, penyetelan pada circuit breaker ada yang tipe penyetelan otomatis dan tipe penyetelan biasa.

1. Tipe penyetelan otomatis
Circuit breaker tipe penyetelan otomatis ini digunakan untuk rangkaian dengan arus 7,5 Ampere yang biasanya digunakan untuk melindungi rangkaian dari solenoid door lock dengan tegangan sebesar 12 Volt. Circuit breaker ini akan membuka bila arus yang mengalir berlebih dan akan melakukan penyetelan secara otomotis bila temperatur bimetal turun.

2. Tipe penyetelan biasa
Pada circuit breaker tipe penyetelan biasa (manual reset mechanical)  digunakan untuk rangkaian listrik dengan tegangan 12 Volt dan 24 Volt. Ukuran arus yang melewati rangkaian tersebut adalah 10 A, 14 A, 20 A dan 30 A.
Circuit breaker ini ada di dalam junction block (kotak sekering). Saat circuit breaker ini terbuka karena arus yang mengalir pada circuit breaker ini berlebih, maka untuk mengembalikannya agar bisa terhubung kembali, circuit breaker ini harus disetel kembali secara manual.
Sumber : Rinsong Sitanggang. (2013). Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan. Jakarta : Kemendikbud (hal : 74 s.d. 76)

0 Response to "Fungsi Circuit Breaker dan Tipe-Tipenya."

Post a Comment