Pemeriksaan Tutup Radiator

Pemeriksaan pada sistem pendingin engine salah satunya adalah memeriksa kerja dari tutup radiatornya. Meskipun tutup radiator berukuran kecil, namun komponen ini sangat penting. Untuk menutup radiator tidak bisa digunakan sembarang tutup. Tutup yang digunakan untuk menutup radiator memiliki 2 katup didalamnya, yaitu katup tekan dan katup vacuum.

Kerja dari kedua katup ini harus diperiksa agar sistem pendinginan pada engine berjalan dengan baik. Seperti yang sudah kita ketahui, sistem pendingin berfungsi untuk menjaga temperatur engine pada temperatur kerjanya. Bila temperatur naik maka tekanan akan naik pula, sehingga tekanan pada sistem pendingin akan meningkat. Hal ini perlu dikurangi tekanannya agar tidak merusak komponen-komponen sistem pendingin seperti selang-selangnya. Ketika tekanan naik maka katup tekan akan membuka sehingga tekanan didalam sistem pendingin tidak berlebihan. Sedangkan ketika mesin dimatikan maka temperatur akan berangsur-angsur turun sehingga tekanan didalam sistem pendingin juga ikut turun. Ketika temperatur pada sistem pendingin ini turun maka akan terajadi kevakuman pada sistem pendingin dan ketika ini katup vaccum akan membuka sehingga tekanan pada sistem pendingin dapat sama dengan tekanan 1 atm atau tekanan udara luar.

Sebelum melakukan pemeriksaan tutup radiator maka anda perlu menyiapkan peralatan-peralatan yang akan digunakan terlebih dahulu. Peralatan yang perlu disiapkan adalah radiator cup tester.

Setelah peralatan-peralatan telah disiapkan maka lakukan pemeriksaan tutup radiator seperti pada lngkah dibawah ini: 
  1. Buka tutup radiator menggunakan tangan
  2. Periksa seal tutup radiator. Periksan kelenturan dari seal karet radiator baik pada seal karet bagian dalam dan seal karet bagian luar. Selain itu, periksa kondisi seal tersebut dari kemungkinan sobek atau tidak. Kemudian periksa kerja seal karet tersebut menggunakan kuku tangan dengan cara tekan seal karet menggunakan kuku tangan kemudian periksa seal karet tersebut apakah kembali rata setelah ditekan atau membentuk cekungan. Jika terbentuk cekungan bekas kuku maka sebaiknya ganti radiator dikarenakan tutup radiator tidak bisa menutup rapat.
  3. Periksa katup tekan pada tutup radiator. Pemeriksaan katup tekan dapat dilakukan dengan tangan dengan cara tekan katup tekan setelah itu periksa apakah katup tekan kembali setelah katup tidak ditekan.
  4. Periksa katup vacuum pada tutup radiator. Pemeriksaan katup vacuum dapat dilakukan dengan cara tarik katup vacuum menggunakan tangan kemudian lepaskan, katup vacuum harus kembali ke posisi semula setelah katup vacuum dilepas.
  5. Periksa tutup radiator menggunakan radiator tester.
  6. Pasang tutup radiator di adapter sesuai dengan ukurannya.
  7. Selanjutnya pasang pompa radiator tester pada adapter. 
  8. Lakukan pemompaan radiator tester. Periksa tekanan pembukaan tutup radiator. Bila tekanan pembukaan tidak sesuai spesifikasi baik terlalu rendah atau terlalu tinggi maka sebaiknya gantilah tutup radiator. Spesifikasi tekanan pompa radiator dapat dilihat pada tutup radiatornya atau spesifikasi untuk kijang 5k adalah 0,75 kg/cm2 sampai 1,05 kg/cm2 atau limitnya 0,6 kg/cm
  9. Setelah selesai melakukan pemeriksaan tutup radiator, kembalikan dan bersihkan peralatan yang telah digunakan.

3 Responses to "Pemeriksaan Tutup Radiator"

  1. Alasan pemeriksaan tutup radiator menggunakan radiator cap tester dilakukan dgn standart tekanan udara?????

    ReplyDelete